Bisnis.com, JAKARTA - Operator taksi PT Blue Bird Tbk. akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 531,4 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Purnomo Prawiro, Direktur Utama Blue Bird, mengatakan langkah perseroan untuk go public bertujuan mendukung rencana perseroan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di bidang jasa transportasi darat.
"Kami yakin dengan integrasi bisnis di antara kedua entitas anak perusahaan, maka akan meningkatkan keuntungan perseroan dan keberlanjutan bisnis kami," paparnya, Jumat (3/10/2014).
Perseroan berencana menggunakan 50% dari hasil IPO tersebut untuk belanja modal perseroan dan entitas anak, yang terdiri dari 77,14% untuk penambahan armada baru dan sisanya untuk akuisisi pool taksi dari pihak terafiliasi.
Adapun, sekitar 35,71% dana hasil IPO tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman dan 14,29% untuk modal kerja perseroan.
PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi.
Masa penawaran awal (bookbuilding) akan dilakukan pada 3 -10 Oktober 2014, dengan masa penawaran umum akan dilakukan pada 24 - 28 Oktober 2014. Adapun distribusi secara elektronik dijadwalkan pada 31 Oktober 2014, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 3 November 2014.