Bisnis.com, JAKARTA – Jatuhnya kinerja bursa Jepang pada akhir perdagangan Selasa (30/9/2014) dipicu melemahnya angka produksi industri negeri sakura itu.
Masaru Hamasaki, Senior Strategist Sumitomo Mitsui Asset Management Co di Tokyo, mengatakan data ekonomi terbaru Jepang tidak begitu baik, dan diperparah oleh situasi Hong Kong, selaku salah satu pusat keuangan, yang tidak kondusif.
“Inventarisasi mungkin menumpuk, dan ekspektasi untuk produksi industri terlihat terlalu tinggi. Dan jika situasi Hong Kong menyebabkan penurunan pada perdagangan aktif, maka buruk juga bagi pasar secara umum,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2014).
Data yang dipublikasikan hari ini menunjukkan produksi industri Jepang secara mengejutkan jatuh 1,5% pada Agustus 2014 dibandingkan dengan Juli 2014 yang naik 0,4%. Angka itu juga di bawah rata-rata estimasi para ekonom yang naik 0,2%.
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini terkoreksi 0,84% ke level 16.310,64. Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 31 saham menguat, sedangkan 189 melemah, dan 5 stagnan.
Sementara itu, indeks Topix juga ditutup melemah 0,82% ke level 1.326,29, setelah pada Senin (29/9/2014) berakhir menguat 0,4% ke 1.337,3. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.315,53 hingga 1.334,36.