Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Selasa (26/8/2014).
Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:
ICBP Mengalami Peningkatan Kerugian Sebesar 1.966% Secara YoY
ICBP kembali mengalami kerugian sebesar Rp 19,84 miliar di akhir semester I 2014. ICBP mengalami peningkatan besaran kerugian sebesar 1.966,66% secara YoY, mengingat kerugian yang dialami di bulan Juni 2013 hanya mencapai Rp 960 juta. (kontan.co.id)
BIPI: Nilai Divestasi Anak Usaha BIPI Turun Menjadi USD 60 Juta
BIPI dan Interra Resources Limited memperbaharui perjanjian jual beli anak usaha BIPI, PT Benakat Oil dan PT Indelberg Indonesia. Hal yang diperbaharui itu antara lain soal harga divestasi. Kedua belah pihak telah setuju untuk merevisi nilai akuisisi dari sebelumnya US$ 78,5 juta menjadi US$ 60 juta. (kontan.co.id)
CMPP Berencana Melakukan Stock Split 1:4 Pada September 2014
CMPP berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) pada September 2014, dengan rasio 1:4 yakni dari Rp1.000 per saham menjadi Rp250 per saham. Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2014. (bisnis.com)
LINK Berniat Untuk Melakukan Private Placement
LINK berniat untuk menambah jumlah saham beredarnya melalui rencana private placement agar lebih likuid. Jumlah saham perseroan sebanyak 3.042.649.384 dimana dari jumlah tersebut 304.265.000 saham atau hanya 10 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh yang dimiliki masyarakat. (iqplus)
DOID: Anak Usaha DOID Menandatangani Perjanjian Amandemen Fasilitas Pinjaman
Anak usaha DOID yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama menandatangani perjanjian amandemen atas fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$800 juta dan juga perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga. (iqplus)
SDMU Akan Melakukan Private Placement Sebanyak 10%
SDMU akan melakukan private placement atau Penambahan Modal Tanpa HMETD (PMTHMETD) sebanyak 10% secara bertahap dalam waktu dua tahun terhitung sejak disetujuinya RUPSLB yang rencanaya akan diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2014. (iqplus)
ESSA Telah Menyerap Dana Capex Hingga 81%
ESSA menganggarkan belanja modal (capex) mencapai USD 21 juta tahun ini. ESSA mengandeng Enerflex Ltd, perusahaan engineering asal Kanada, untuk memasok semua kebutuhan perlengkapan teknis pabrik baru PAU di Palembang. Kontrak kerja sama ini menelan biaya sekitar USD17 juta, atau sekitar 81% dari capex. (iqplus)