Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dafam Group Incar IPO pada 2019

PT Dafam Group selaku perusahaan sektor properti terus melakukan pembenahan untuk mengincar penawaran perdana saham atau initial public offering/IPO pada 2019.

Bisnis.com, SEMARANG—PT Dafam Group selaku perusahaan sektor properti terus melakukan pembenahan untuk mengincar penawaran perdana saham atau initial public offering/IPO pada 2019.  

Presiden Direktur Dafam Group Billy Dahlan menyatakan tahun ini perusahaan telah menyiapkan alokasi belanja modal Rp200 miliar dengan prediksi terus bertambah untuk ekspansi usaha sehingga membutuhkan anggaran lebih besar.

“Inginnya sudah ke arah IPO, sudah ketemu konsultan di Jakarta dan mulai program itu. Ada pembenahan secara legal, struktur perusahaan, dan keuangan dibenahi untuk target 5 tahun lagi secara grup bisa IPO,” jelasnya, Rabu (2/7/2014).

Dafam Group pada 2014 bahkan telah membuka 6 hotel tersebar di Subang, Bandung, Banjarbaru Kalimantan serta menargetkan penyelesaian total 19 hotel untuk dioperasikan pada akhir tahun.

Ia memaparkan pengembangan lini bisnis Dafam Group masih menyasar pasar dalam negeri dengan jangkauan pengelolaan dan kepemilikan hotel di berbagai wilayah Indonesia.

Sejauh ini Dafam hanya memiliki 7 hotel dan 3 hotel hasil kerja sama dengan investor, sisanya merupakan kerja sama sebagai operator dan managemen hotel. Total proyek yang ditangani hingga Juni mencapai 40 pengembangan hotel.

“Saat ini yang running 12 hotel, dan ada 20 proyek sisanya yang diharapkan 2015 selesai semua,” jelasnya.

Dafam Group di semester pertama tahun ini berhasil memasarkan perumahan di Semarang dan Pekalongan serta mengakuisisi hotel di Pekanbaru senilai Rp75 miliar untuk dibenahi dan dioperasikan dengan manajemen internal.

Wijaya Dahlan, Managing Director Dafamland anak perusahaan Dafam Group terus melakukan pengembangan sektor properti perumahan dan rumah toko di sejumlah daerah.

“Pada proyek yang berjalan Dafamland investasi sekitar 150 miliar untuk perumahan di Pekalongan, Semarang, dan Palembang,” terangnya.

Selanjutnya, pengembangan bisnis masih akan dilanjutkan pada Oktober menyesuaikan kondisi dengan melihat regulasi investasi dan perbankan pascapaemilihan presiden 9 Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper