Bisnis,com, JAKARTA- Bursa saham Eropa memerah sepanjang pekan ini, menyusul sikap pasar yang menahan diri sambil mencermati perkembangan di Irak yang mempengaruhi harga minyak mentah di pasar komoditas.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan penurunan indeks manufaktur di sejumlah wilayah Zona Euro, a.l Jerman, Perancis, dan zona Euro menambah sentimen negatif.
“Penurunan saham pengembang properti Inggris turut menambah sentimen negatif,” kata Reza dalam risetnya yang diteri a hari ini, Minggu (29/6/2014).
Setelah pelemahan sehari sebelumnya, ujarnya, laju bursa saham Eropa mulai variatif meski masih ada yang masih di zona merah.
Pelemahan tersebut dipicu kekecewaan terhadap rilis perlambatan pada IFO business climate Jerman. Di sisi lain, juga merespons negatif beberapa proyeksi kinerja emiten yang akan lebih rendah. Di samping adanya pemangkasan rating rekomendasi.
“Kekhawatiran akan lonjakan harga minyak juga memberikan sentimen negatif pada laju bursa saham Eropa, sehingga masih memperpanjang pelemahannya,” katanya.
Sentimen tersebut, tambahnya, membuat yield obligasi dan credit risk di sejumlah negara Eropa mengalami kenaikan. Hal ini berimbas negatif pada bursa saham Eropa.
Sentimen positif meningkatnya Gfk consumer confidence Jerman tertutupi oleh sentimen-sentimen negatif tersebut, termasuk oleh melambatnya business confidence Prancis.