Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp6,4 Triliun

Beberapa kontrak proyek yang diperoleh perusahaan konstruksi pelat merah itu, antara lain jalan layang (flyover) Simpang Air Hitam, Samarinda, Rp105,9 miliar; proyek pembangunan jembatan Dompak, Tanjung Pinang, Riau Rp284,4 miliar; proyek central business district (CBD) Surabaya Apartemen Rp634,6 miliar, proyek Dharma Husada Tower Rp401,8 miliar; Terminal BBM Pulau Sambu, Kep. Riau, senilai Rp740,45 miliar; dan penimbunan gasoline Tanjung Uban, Kep. Riau Rp1,14 triliun.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp6,4 triliun dalam kurun waktu Januari hingga Mei tahun ini, atau 24,78% dari target kontrak baru hingga akhir 2014 sebesar Rp25,83 triliun.

“Induk perusahaan masih menjadi kontributor utama penyumbang kontrak sebesar 70%, sedangkan sisanya berasal dari anak usaha,” ujar Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan Pardede dalam keterangan resmi, Minggu (15/6/2014).

Beberapa kontrak proyek yang diperoleh perusahaan konstruksi pelat merah itu, antara lain jalan layang (flyover) Simpang Air Hitam, Samarinda, Rp105,9 miliar; proyek pembangunan jembatan Dompak, Tanjung Pinang, Riau Rp284,4 miliar;.

Selanjutnya proyek central business district (CBD) Surabaya Apartemen Rp634,6 miliar, proyek Dharma Husada Tower Rp401,8 miliar; Terminal BBM Pulau Sambu, Kep. Riau, senilai Rp740,45 miliar; dan penimbunan gasoline Tanjung Uban, Kep. Riau Rp1,14 triliun.

Menurut Natal, perseroan menargetkan total kontrak yang dihadapi (order book) sebesar Rp49,97 triliun sepanjang tahun ini, atau naik 28,56% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp38,87 triliun.

“Total order book ini terdiri dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp25,83 triliun dan carry over dari tahun lalu sebesar Rp24,14 triliun,” ungkapnya.

Sementara itu, Wijaya Karya menargetkan penjualan sebesar Rp18,82 triliun sepanjang 2014 atau naik 22,84% dari tahun lalu sebesar Rp15,41 triliun.

Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada tahun ini ditargetkan Rp678,65 miliar atau naik sebesar 22,27% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp555,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper