Bisnis.com, JAKARTA – Gandum menguat di tengah spekulasi pelemahan harga ke level terendah dalam tiga bulan dapat meningkatkan permintaan.
Gandum untuk pengiriman Juli merangkak naik 0,6% menjadi US$6,16 per bushel di Chicago Board of Trade. Sebelumnya harga sempat menyentuh US$6,03 pada 6 Juni yang merupakan level terendah sejak 28 Februari.
Gandum berjangka turun untuk empat pekan yang merupakan pelemahan terpanjang sejak Januari di tengah ekspektasi persediaan global akan membengkak.
“Harga di kisaran US$6 sudah cukup murah, secara teknikal menjadi level support. Tidak ada risiko besar untuk turun lebih rendah dari angka tersebut,” ujar Paul Deane, Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. kepada Bloomberg, Selasa (10/6/2014).
Berdasarkan survei Bloomberg, kawasa Eropa diprediksi akan memanen sebanyak 145,9 juta metrik ton, angka tertinggi sejak 2008.
Sementara itu, cadangan global sebelum panen 2015 kemungkinan naik menjadi 188,08 juta ton yang merupakan jumlah terbesar sejak tiga tahun dan lebih tinggi dari perkiraan Departemen Pertanian Amerika Serikat.