Bisnis.com, SINGAPURA - Harga gandum reli ke level tertinggi dalam sepekan terakhir setelah mengalami penurunan selama empat pekan, di tengah spekulasi musim kering yang dapat merusak tanaman musim dingin di Amerika Serikat.
Berjangka untuk pengiriman Juli naik 1,3% menjadi US$6,2625 per bushel di Chicago Board of Trade yang merupakan level tertinggi sejak 2 Juni.
Sepanjang pekan lalu, harga turun 1,4% mencapai US$6,03 pada 6 Juni yang merupakan angka terendah sejak 28 Februari di tengah ekspektasi persediaan global akan lebih tinggi dari perkiraan pemerintah AS.
"Ada sedikit kekhawatiran terhadap tanaman musim dingin di AS," ujar Mark Keenan, Kepala Riset Komoditas Asia Societe Generale SA kepada Bloomberg, Senin (9/6/2014).
Kekeringan yang terjadi di Kansas, Oklahoma dan Texas mengurangi kelembaban tanah sehingga menyebabkan tanaman berada ada kondisi buruk dan sangat buruk. Secara nasional, 44% dari tanaman yang tumbuh di daerah primer berada dalam kondisi buruk dan sangat buruk.
Sementara itu, berdasarkan survei Bloomberg, stok global diprediksi naik menjadi 188,08 juta metrik ton yang merupakan jumlah tertinggi dalam tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
