Bisnis.com, HONG KONG - Saham Asia naik untuk minggu kedua berturut-turut, ditutup pada level tertinggi sejak Januari , menyusul AS dan Cina manufaktur mengalahkan estimasi dan pelemahan yen mendorong ekuitas Jepang.
China Gas Holdings Ltd melonjak 9,1% di Hong Kong setelah Rusia mencapai kesepakatan US$400 miliar untuk memasok gas ke China. Honda Motor Co, yang mendapat sekitar setengah penjualan dari Amerika Utara, naik 4,3% di Tokyo.
Produsen tembaga Sesa Sterlite Ltd naik ke level tertinggi dalam hampir 3 tahun, karena saham India itu melonjak setelah pemilihan Narendra Modi . Saham jatuh di Thailand, setelah tentara melakukan kudeta.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,9% minggu ini ke 140,92, membawa gain 2 minggu menjadi 2,2%. Indek pembelian manajer manufaktur China oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics disampaikan pembacaan sementara dari 49,7 untuk Mei, naik dari 48,1 pada April dan mengalahkan perkiraan. Indeks manufaktur AS juga melampaui proyeksi.
"Sentimen pasar stabil, tetapi kita perlu indikator makro yang lebih kuat bahwa ekonomi global masih dalam kekuatan yang berkelanjutan," kata Linus Yip, ahli strategi di First Shanghai Securities Ltd di Hong Kong .
Menurutnya, PMI China adalah sinyal yang baik, “Tapi kami masih harus melihat apakah tingkat pertumbuhan stabil . Investor yakin akan ada beberapa kebijakan yang keluar dari bank sentral untuk membantu pasar."