Bisnis.com, JAKARTA – Produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mendulang rugi bersih senilai US$46,43 juta pada triwulan I/2014.
Kondisi ini jauh merosot dari perolehan laba bersih pada triwulan I/2013. Saat itu, perseroan berkode saham KRAS tersebut mengantongi laba bersih US$9,1 juta. Penurunan bottom line ini salah satunya disebabkan melorotnya pendapatan KRAS sebesar 25,4% menjadi US$459,49 juta dari pendapatan pada triwulan I/2013 sebesar US$615,97 juta.
Penjualan produk baja lokal menurun 22,36% menjadi US$393,54 juta pada triwulan I tahun ini dari triwulan I/2013 senilai US$506,86 juta. Adapun, penjualan produk baja luar negeri bertumbuh 81,73% year-on-year (yoy) menjadi US$12,46 juta. Real estat dan perhotelan longsor 72,62% menjadi US$2,79 juta yoy, rekayasa dan konstruksi turut turun 62,99% menjadi US$27,61 juta.
Beban pokok pendapatan yang berhasil ditekan 20,4% nyatanya tidak bisa menandingi penurunan pendapatan. Alhasil, laba bruto perseroan hanya US$10,55 juta.
Selain tertekan menurunnya pendapatan, perseroan juga terbebani bagian rugi dari entitas asosiasi sebesar US$20,96 juta. Nilai ini melonjak 1.218,24% dari bagian rugi entitas asosiasi pada tiga bulan pertama tahun lalu senilai US$1,59 juta. Rugi selisih kurs yang mencapai US$14,36 juta turut membebani perseroan.
Per 31 Maret 2014, total liabilitas KRAS mencapai US$1,35 miliar dan total ekuitas sebesar US$979,26 juta.