Bisnis.com, JAKARTA—Harga jagung turun selama dua hari, setelah petani AS meningkatkan penanaman sehingga meredam kekhawatiran bahwa suplai akan berkurang dari negara produsen terbesar dunia tersebut.
Kontrak jagung untuk pengiriman Juli melemah 0,3% menjadi US$4,9825 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan tercatat US$5 pada pukul 09.08 waktu Singapura atau pukul 08.08 WIB. Harga jagung melemah 3,7% bulan ini setelah mengalami reli selama empat bulan pertama 2014.
Sekitar 59% penanaman jagung di AS selesai pada 11 Mei atau naik 29% dari sepekan sebelumnya, menurut Departemen Pertanian AS. Produksi dilaporkan akan naik ke rekor 13,935 miliar bushel pada 2014-2015 atau naik dari posisi 13,925 miliar pada setahun sebelumnya.
“Dalam waktu dekat harga jagung akan terus melemah dan kekhawatiran akan adanya penundaan atas penanaman di AS mereda,” ujar analis Paul Deane dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (13/5/2014).