Bisnis.com, JAKARTA - PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) mengaku tidak tahu mengenai peningkatan aktivitas transaksi dan harga kumulatif saham FORU yang terjadi di pasar.
Direktur FORU Mulyadi Sulaeman dalam keterangan resminya, Senin (12/5/2014) mengatakan pihaknya tidak tahu-menahu mengenai faktor pemicu pergerakan saham yang terus melonjak naik.
“Kami melihat hal ini sebagai perilaku wajar dari para investor di pasar yang mendasarkan pada data dan ketertarikan dengan informasi mengenai prospek pertumbuhan FORU tahun ini, sebagaimana terlihat pada laporan keuangan kuartal I/2014,” ujarnya, Senin (12/5/2014).
Pada kuartal I/2014, pendapatan usaha FORU tercatat sebesar Rp108,5 miliar, tumbuh 70,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp63,49 miliar.
Sementara, laba komprehensif tercatat Rp3,16 miliar, berhasil membalikkan keadaan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih rugi komprehensif sebesar Rp1,35 miliar.
“Sebagaimana diprediksi banyak pengamat, tahun ini kami memiliki potensi peningkatan pendapatan dengan memanfaatkan tingginya permintaan komunikasi pemasaran terpadu pada saat perhelatan pemilu dan juga piala dunia,” jelas Mulyadi.
Sebelumnya, pada 2004 dan 2009, FORU berhasil memanfaatkan momen pemilu untuk meningkatkan pendapatan usahanya. Untuk diketahui, mulai 7 Mei 2014 otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham FORU, hingga saat ini.
Suspensi ini dikeluarkan sehubungan dengan peningkatan aktivitas transaksi dan harga kumulatif saham FORU secara signifikan, yaitu naik Rp461 atau 154,18% dari harga penutupan Rp299 pada 10 April 2014 menjadi Rp760 pada 6 Mei 2014.
Sebelumnya, pada 28 April 2014, otoritas bursa telah mensuspensi perdagangan saham FORU dikarenakan hal yang sama. Namun, suspensi ini telah dicabut pada 29 April 2014, dan kembali disuspensi mulai 7 Mei 2014.
PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) adalah grup perusahaan pengembang komunikasi terpadu di Indonesia yang berdiri sejak 1970 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2002.