Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Kamis atau Jumat pagi WIB (2/5/2014), karena pasokan berlimpah berkat meningkatnya produksi Amerika Serikat dan kenaikan ekspor di Libya.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melemah 32 sen menjadi ditutup pada US$99,42 per barel, tingkat terendah sejak akhir Maret.
Di perdagangan London, kontrak berjangka minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni turun 31 sen menjadi menetap pada US$107,76 per barel dari penutupan Rabu.
Bart Melek dari TD Securities mengatakan terus meningkatnya stok AS, terutama di pusat penyulingan di Teluk Meksiko, telah menekan harga minyak mentah lebih rendah.
Pada Rabu, perkiraan mingguan dari Departemen Energi AS (DoE) untuk stok minyak mentah naik 1,7 juta barel ke rekor 339,4 juta barel.
"Pasar mengakui bahwa pasokan minyak fisik tetap berlimpah," kata Tim Evans dari Citi Futures.
"Pasar AS memang memiliki persediaan melimpah, karena pada 25 April persediaan minyak mentahnya telah mencapai tertinggi baru dalam 83 tahun terakhir. Minggu lalu penumpukan dalam persediaan produk AS menambahkan beberapa tekanan terhadap pergeseran 'bearish' keseluruhan."
Tekanan turun pada harga juga datang dari perkiraan dimulainya kembali ekspor minyak dari terminal utama di Libya, pelabuhan Zueitina yang telah ditutup oleh para pemerotes selama berbulan-bulan.