Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amantara Securities Boleh Bertransaksi Kembali

Otoritas bursa membuka suspensi PT Amantara Securities terhitung mulai sesi II perdagangan 24 April 2014. Sebelumnya, Amantara disuspensi sejak 22 April 2014.
BEI/Bisnis.com
BEI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas bursa membuka suspensi PT Amantara Securities terhitung mulai sesi II perdagangan 24 April 2014. Sebelumnya, Amantara disuspensi sejak 22 April 2014.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Uriep Budhi Prasetyo dalam pengumuman yang dipublikasikan, Kamis (24/4/2014), menyatakan Amantara diperkenankan kembali untuk melakukan aktivitas perdagangan di bursa.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan bursa, nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan [MKBD] Amantara posisi tanggal 22 April telah memenuhi batas minimum MKBD yang dipersyaratkan,” tulisnya dalam pengumuman, Kamis (24/4/2014).

Sebelumnya, Amantara disuspensi mulai 22 April karena MKBD perseroan pada 21 April 2014 tidak memenuhi ketentuan nilai minimum yang dipersyaratkan, yaitu sekurang-kurangnya Rp25 miliar atau 6,25% dari total kewajiban.

Pada perdagangan tanggal 21 April 2014, Amantara Securities tercatat sebagai broker paling aktif yang melakukan transaksi hingga Rp4,06 triliun. Saham yang ditransaksikan adalah saham Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN), transaksi jual dan beli masing-masing Rp2,03 triliun.

Sementara itu, berdasarkan data profil anggota bursa yang diakses di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Amantara Securitis didirikan pada 1 September 1989. Kode anggota bursanya adalah YO.

Perseroan memegang izin sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek. Kantornya berada di Plaza BII tower 3 lantai 11, Jalan MH Thamrin No.51 Kav.21—22, Jakarta 10350.

Berdasarkan laporan keuangan Amantara per 31 Desember 2013, pemegang saham mayoritasnya sebesar 99,9996% adalah PT Timur Subur. Sisanya 0,0004% dimiliki oleh Indrawaty, yang juga bertindak sebagai komisaris perusahaan.

Sepanjang 2013, Amantara Securities membukukan laba bersih sebesar Rp21,28 miliar, berhasil membalikkan keadaan dari 2012 yang masih rugi Rp713,29 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper