Bisnis.com, JAKARTA—Kekhawatiran pasar terhadap dampak El Nino baru akan terasa pada akhir Mei nanti dan bisa mengerek harga hingga ke level 2.800 ringgit.
Analis dari PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pasar belum bereaksi terhadap isu tersebut.
“Paling cepat Mei akhir,” katanya pada Bisnis.com, Rabu (23/4/2014). Dia menguraikan dalam waktu dekat ini harga CPO masih bakal berada pada kisaran 2.600 ringgit—2.700 ringgit per ton.
Adapun pada perdagangan Rabu petang harga kontrak CPO untuk pengiriman Juli tercatat melemah 33 poin menjadi 2.650 ringgit per ton di Bursa Malaysia Derivatives sedangkan pengiriman untuk Juni melemah 30 poin ke level 2.666 ringgit per ton.
Pemerintah Australia meramalkan El Nino akan datang pada Juli tahun ini. Fenomena tersebut membawa cuaca panas untuk Asia, termasuk Indonesia dan Malaysia, produsen CPO terbesar di dunia.
Sementara itu data dari Oil World menunjukkan kekeringan di awal tahun ini akan berpengaruh negatif pada volume produksi CPO Malaysia di akhir 2015 hingga awal 2016.
Pengaruh cuaca ini memang tak akan berpengaruh langsung terhadap tanaman kelapa sawit. Paling tidak dampaknya bakal terlihat pada 18 bulan setelahnya.