Bisnis.com, KUALA LUMPUR--Harga gandum kembali turun untuk hari kedua dan memperpanjang pelemahan terbesar dalam satu tahun di tengah spekulasi hujan akan memulihkan tanaman di Amerika Serikat, Eropa dan Rusia.
Kontrak untuk pengiriman Juli turun 0,4% menjadi US$6.725 per bushel di Chicago Board of Trade. Berjangka turun hingga 3,4% di awal pekan yang merupakan penurunan terendah sejak April 2013.
Sementara pekan lalu, harga meningkat 4,6% yang merupakan peningkatan tertinggi sejak 14 Maret dengan sentimen kekeringan akan merusak tanaman di Amerika Serikat.
"Cuaca yang lebih baik di daerah penghasil gandum utama di dunia selama akhir pekan memicu aksi yang menguatkan harga," ujar Luke Mathews, Analis Komoditas Commonwealth Bank of Australia kepada Bloomberg, Selasa (22/4/2014).
MDA Information System LLC melaporkan hujan akan menyebar di seluruh Eropa pada pekan ini dengan curah hujan antara 0,5 inci hingga 1 inci. (Bloomberg)