Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities mengemukakan laju bursa saham Asia tercatat variatif sepanjang pekan ini.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan laju bursa saham Asia berakhir variatifcenderung melemah di awal pekan, dengan maraknya aksi jual pada saham raw material.
“Saham-saham pertambangannya pun juga tak terlepas dari aksi jual,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Sabtu (19/4/2014).
Di sisi lain, ujarnya, indeks saham China pun bergerak variatif dalam kisaran sempit dan menguat tipis. Yaitu dengan dukungan kenaikan saham consumer discretionary.
Reza mengatakan Llaju bursa saham Asia mayoritas sempat berakhir di zona merah, setelah terimbas aksi jual di pasar saham China, setelah dirilisnya penurunan pada pertumbuhan new yuan loans (meski angkanya meningkat dari sebelumnya) dan M2 (uang beredar) China.
Dikemukakan berita negatif pada beberapa emiten menambah sentimen negatif. Beredarnya ekspektasi rendahnya PDB China turut menambah sentimen negatif.
Di sisi lain, pelaku pasar pun mencoba berekspektasi dengan rilis rendahnya PDB China tersebut, maka pemerintahnya akan melakukan pengucuran stimulus. Dengan ekspektasi tersebut, maka laju bursa saham China pun dapat bertahan positif sehingga berimbas pada kenaikan bursa saham Asia lainnya.
Sementara itu kjelang akhir pekan bergerak variatif cenderung menguat seiring turunnya yen, ekspektasi meredanya ketegangan di Ukraina, perkiraan akan membaiknya kinerja emiten kuartal I/2014, dan rilis rendahnya indeks harga rumah di China.