Bisnis.com, JAKARTA--PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI), emiten infrastruktur menara, meraih pinjaman senilai total Rp118 miliar dari Bank Sinarmas.
Pinjaman yang didapat pada 11 April 2014 itu terdiri dari dua pinjaman, yakni fasilitas term loan dan fasilitas demand loan. Fasilitas term loan senilai Rp108 miliar berjangka waktu 60 bulan sejak pencairan.
Jaminannya beberapa menara BTS berjenis self supporting tower (SST), monopole tower, dan light pole tower yang akan dibangun pada 2014 dan yang akan refinancing. Jaminan lain yakni piutang usaha milik perseroan dari Telkomsel dan Smartfren.
Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan menara BTS jenis SST, monopole tower, dan light pole tower. Pinjaman juga digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) tower yang telah dibangun dan belum dijaminkan di bank manapun termasuk Bank Sinarmas.
Adapun, fasilitas demand loan sebesar Rp10 miliar berjangka waktu 6 bulan sejak akad kredit ditandatangani. Jaminannya piutang usaha milik perseroan dari Telkomsel dan Smartfren.
"Tujuan penambahan fasilitas yakni membiayai operasional perseroan," tulis Jap Owen Ronadhi, Direktur Utama Bali Towerindo Sentra, dalam keterbukaan informasi, Senin, (14/4/2014).
BALI baru menggunakan rencana hasil penawaran umum (initial public offering/ IPO) sebesar Rp244,44 juta atau 0,74% dari hasil bersih IPO sebesar Rp33,09 miliar. Dana sebesar Rp244,44 juta digunakan seluruhnya untuk belanja modal tahun ini.