Bisnis.com, JAKARTA—Pengelola bioskop Blitzmegaplex, PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) membutuhkan dana sekitar US$2 juta atau sekitar Rp22,7 miliar untuk membangun satu bioskop baru.
Direktur Pemasaran Graha Layar Prima Ferdiana Yulia Sunardi mengatakan setiap tahun Blitzmegaplex menargetkan bisa membangun tiga hingga empat bioskop baru.
“[Satu bioskop] bisa US$2 juta tergantung teknologi yang digunakan dan kapasitas tentunya,” ujarnya ketika ditemui usai pencatatan saham perdana BLTZ di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/4/2014).
Ferdiana yang biasa dipanggil Dian ini mengatakan tahun ini akan hadir tiga bioskop baru, yakni di Balikpapan yang sudah mulai dibuka, serta di Bandung dan Yogyakarta yang diharapkan bisa dibuka pada semester II/2014.
“Nanti mendatang akan ada lagi di Surabaya, Cirebon, Karawang, Bogor, Medan,” ujarnya.
Graha Layar Prima berencana membangun tujuh bioskop baru hingga 2015. Dengan demikian, perseroan diperkirakan butuh dana sekitar Rp160 miliar. Dana itu bisa dipenuhi dari dana hasil IPO (Initial Public Offering) sebesar Rp223,23 miliar.
Direktur Utama Graha Layar Prima Bernard Kent Sondakh mengatakan perseroan juga sedang mengembangkan model bioskop baru yang disebut culture theater. Namun belum pasti di lokasi mana saja yang akan ada model bioskop baru ini.
“Jadi di setiap site disediakan ruangan yang bisa memberikan kesempatan untuk keluarga agar anak-anaknya bisa belajar film, belajar masak, bikin kue. Jadi orangtuanya bisa meninggalkan [anak-anaknya], dan mereka bisa nonton,” jelasnya.