Bisnis.com, JAKARTA—Selama Maret 2014 anak usaha PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) belum bisa meneruskan eksplorasi tambang di Kalimantan Timur sehubungan dengan pembaharuan kontrak.
Dalam laporannya yang dilansir dari keterbukaan informasi hari ini, Senin (7/4/2014) direktur sekaligus sekretaris perusahaan perseroan Geroad Jusuf menguraikan kegiatan eksplorasi di area Bara 3, yang merupakan blok paling barat konsesi tambang perseroan, masih terhenti sejak 8 Juli 2013 lalu.
Manajemen mengungkapkan hal itu berkaitan dengan pembaharuan kontrak dengan pihak kontraktor bor dan kontraktor logging. Sebelumnya eksplorasi tersebut dilaksanakan oleh satu kontraktor pemboran CV Cosyindo Teknik dan geophysical logging oleh PT RecsaLog Geoprima.
Hingga saat ini, kegiatan eksplorasi yang telah terlaksana sudah mengindentifikasi sejumlah seam dengan kualitas kalori batubara berkisar antara 4.986 kilo kalori/kilogram hingga 5.708 kilo kalori/kilogram.
Adapun anak usaha perseroan, PT Antang Gunung Meratus (AGM), dalam laporan yang sama, menyatakan sepanjang Februari telah mengeluarkan dana sebesar Rp148,76 juta untuk pengeboran di areal Blok 3 Warutas, Kalimantan Selatan. Kegiatan itu dibantu oleh PT Karya Bumi Prima.
Sebagai informasi, BSSR adalah perusahaan tambang batubara yang memiliki konsesi pertambangan di Loa Jana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.