Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar obligasi diperkirakan masih terus melanjutkan tren positif. Penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) diyakini masih akan berlanjut walaupun masih terbatas.
Setelah ditutup menguat pada akhir pekan lalu, pasar obligasi pada hari ini, Senin (24/3/2014), kembali terkoreksi yang ditandai kenaikan imbal hasil surat utang negara (SUN) bertenor 10 tahun sebesar 3 basis poin menjadi 8,07%.
Amir Dalimunthe, analis PT Danareksa Sekuritas, mengatakan penurunan imbal hasil SUN masih akan terjadi pada pekan ini walaupun masih terbatas seiring masih tingginya permintaan dari investor lokal pada dua lelang terakhir.
Aliran dana asing juga terus mengalir ke pasar obligasi nasional.
Menurut data Direktorat Jendral Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, kepemilikan asing di obligasi negara mencapai Rp360,91 triliun, naik sekitar Rp15 triliun dibandingka realisasi pada Februari Rp345,1 triliun.
Sementara itu, terkait sentimen the Fed, dia mengatakan pasar obligasi akan terkena dampak dalam jangka pendek.
Namun, Amir yakin mulai membaiknya perekonomian Amerika Serikat akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor ke negara tersebut.
“Kalau jangka panjang, ini pertanda bagus, terutama untuk prospek ekonomi Indonesia,” tuturnya, Senin (24/3/2014).