Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan Ukraina-Rusia Pacu Harga Gandum

Harga gandum tercatat naik dan membukukan kenaikan kuartal terbesar sejak 2012. Tensi yang menanjak antara Rusia-Ukraina memicu kekhawatiran pasar bahwa ekspor akan terganggu.

Bisnis.com, CHICAGO—Harga gandum tercatat naik dan membukukan kenaikan kuartal terbesar sejak 2012. Tensi yang menanjak antara Rusia-Ukraina memicu kekhawatiran pasar bahwa ekspor akan terganggu.

Pasalnya data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Rusia dan Ukraina masuk ke dalam enam besar eksportir gandum dunia.

Greg Grow, Direktur Agribisnis Archer Financial Services Inc. mengatakan pada Bloomberg  eskalasi di wilayah tersebut bisa menghambat ekspor  gandum dari Laut Hitam. “Resiko soal menipisnya pasokan meningkat dan permintaan akan beralih ke tempat lain,” katanya.

Harga kontrak gandum untuk pengiriman Mei menanjak 2% dan ditutup pada US$6,87 per bushel di Chicago Board of Trade, Sabtu (15/3/2014) dini hari.

Sementara itu sepanjang pekan ini harga komoditas naik 5,1% dan 14% jika dihitung sejak akhir tahun lalu. Kenaikan ini adalah peningkatan harga kuartalan terbesar sejak September 2012.

Grow juga mengatakan cuaca kering di AS, eksportir gandum terbesar di dunia, turut mengerek harga gandum. Sejak 11 Maret sekitar 35% wilayah tanam gandum  dilanda kekeringan yang tak wajar.

Terkait hal tersebut Commodity Weather Group melaporkan lebih dari separuh tanaman di Great Plains, AS berada dalam tekanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper