Bisnis.com, MELBOURNE—Harga gandum melanjutkan kenaikannya dan memasuki bullish dalam tiga hari terakhir di tengah spekulasi ketegangan Ukraina bakal menghambat ekspor negara tersebut.
Kontrak gandum untuk pengiriman Mei tercatat naik 0,9% menjadi US$6,90 per bushel di Chicago Board of Trade (CBOT), Kamis (13/3/2014). Sebelumnya, harga gandum sempat menyentuh level US$6,96 dan menjadi yang tertinggi sejak Oktober tahun lalu.
Sepanjang tahun ini, harga gandum membukukan lonjakan 14% dan menggugurkan prediksi Goldman Sachs Group Inc. yang mengatakan harga gandum bakal terus tenggelam setelah tergerus 22% tahun lalu.
Ukraina tercatat sebagai eksportir gandum terbesar ke enam di dunia. Krisis di Crimea membuat pasar khawatir.
Analis dari Commerzbank AG Carsten Fritsch mengatakan pada Bloomberg harga gandum memang sedang berfokus pada perkembangan di Crimea. Jelang referendum tengah bulan ini pasar kian khawatir.
“Jika dalam referendum menghasilkan Crimea bergabung dengan Rusia, ekspor bisa terganggu,” kata Fritsch.