Bisnis.com, JAKARTA— Kontrak tembaga mencatat penurunan tertinggi dalam dua sesi perdagangan selama 28 bulan akibat spekulasi pelemahan pertumbuhan ekonomi dari Prancis hingga China.
Di bursa Comex New York, harga tembaga turun di bawah US$3 per pound untuk pertama kali sejak Juni. Produk industri Prancis tanpa diduga turun selama dua bulan berturut-turut hingga Januari, sedangkan kepercayaan bisnis ikut melemah, menurut satu laporan terpisah hari ini. Di China, ekspor turun paling tajam sejak 2009 selama Februari, menurut data pemerintah.
“Serangkaian data, khususnya yang mencakup dua zona ekonomi utama sebagaimana China dan Uni Eropa, menunjukkan penurunan permintaan,” ujar Tim Evans, Chief Market Strategist Long Leaf Trading Group sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (11/3/2014).
Kontrak tembaga untuk pengiriman Mei turun1,7% menjadi US$3,03 pukul 13.28 waktu New York atau pukul 01.28 WIB. Sebelumnya, harga logam tersebut menyentuh US$2,99 atau yang terendah untuk kontrak paling aktif sejak 25 Juni. Dalam dua sesi perdagangan, harga tembaga anjlok 5,8% atau yang tertinggi sejak 20 Oktober 2011.