Bisnis.com, JAKARTA – Kendati kinerja sebagian besar emiten cukup menggembirakan, capaian hasil tersebut ternyata hanya mencapai 75,7% dari estimasi pasar.
Menurut riset HP Analytics yang dirilis beberapa waktu lalu, sebelumnya konsensus analis memprakirakan EPS (earning per share) yang akan dicapai indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun lalu adalah Rp288 per saham.
“Namun data terkini Bloomberg menunjukan bahwa EPS yang dicapai IHSG tahun 2013 adalah sebesar Rp218 per saham,” seperti dikutip dalam riset tersebut.
Hal ini mengindikasikan pencapaian emiten berkapitalisasi besar berada di bawah estimasi pasar. Dengan menggunakan pendekatan Forward PE Band, secara historis valuasi price earning dari IHSG berada di antara nilai rata-rata dan satu kali standar deviasi.
Adapun, saat ini IHSG diperdagangkan pada valuasi PE 21,0x yang diyakini cukup mahal mengingat rata-rata historikal diperdagangkan pada PE 16,9x. Selama ini, ketika menyentuh rata-rata historikal plus satu kali standar deviasi, maka IHSG akan terjadi koreksi.
Oleh karena itu, rendahnya realisasi EPS IHSG 2013 dibandingkan estimasi pasar berpotensi menyebabkan koreksi mengikuti Average PE Band historikal
Penurunan diperkirakan menuju PE 19,5x atau 4.347,1 yang melambangan nilai antara rata-rata historis dan rata-rata historikal plus satu standar deviasi sebelum menuju PE 16,9x atau 3.786,1 yang melambangan nilai rata-rata historis dan rata-rata historikal.