Bisnis.com,JAKARTA -- Akhirnya bank-bank Singapura bersedia menggunakan Jisdor untuk acuan transaksi mereka. JIsdor atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate adalah kurs referensi dolar AS dengan rupiah, yang dipakai Bank Indonesia sebagai instrumen stabilisasi nilai tukar.
Menurut ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, penggunaan Jisdor oleh Singapura tersebut bisa mengurangi spekulasi dan bisa mmembuat rupiah semakin stabil.
Selain itu, penggunaan Jisdor oleh Singapura merupakan nilai positif bagi Indonesia. Menurutnya, hal tersebut akan menambah nilai baik dan penghargaan di dunia internasional.
Dia mengungkapkan tetapi setelah ada Jisdor dengan penentuan rata pada 09.45 maka itu akan melahirkan referensi rate.
Jisdor merupakan harga spot yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antar bank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah di Bank Indonesia secara real time.
Menurutnya, referensi rate tersebut kemudian dibandingkan dengan non deliverable forward (NDF) Singapura, karena memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan yang tinggi tersebut membuat investor berfikir rasional untuk mengadakan investasi.
Lana mengungkapkan Jisdor akan mengikuti pasar dan pasar mengikuti kondisi fundamental berarti Jisdor realistis sesuai dengan kondisi pasar. Dia menuturkan kondisi di Singapura NDF mencapai Rp12.500 sedangkan di Indonesia hanya Rp12.000, sehingga penentuan rate di Singapura perlu dipertanyakan.
“Saya fikir dengan penentuan Jisdor di pasar domestik yang sesuai dengan permintaan dan penawaran, maka rate tersebut menjadi lebih realistis dan spekulasi akan semakin berkurang,” ungkapnya.
Selain itu, Juda menjelaskan masuknya aliran modal ke Indonesia akan menyebabkan tekanan nilai tukar akan mereda, apalagi didorong dengan kondisi inflasi yang lebih terkendali. BI mencatatkan pelemahan rupiah sejalan dengan depresiasi kurs negara kawasan meski dengan tekanan yang lebih rendah dibanding negara kawasan.
Juda menuturkan lebih terbatasnya depresiasi rupiah diiringin oleh menurunnya volatilitas (annualised) ke level 5,68% dibanding 11,1% pada akhir tahun lalu.
BI melakukan perhitungan Jisdor menggunakan data transaksi aktual antar bank dalam dolar dan rupiah. Adapun rentang pengambilan data pada 08.00—09.45 kemudian mengeluarkan rate pada 09.45 lalu diumumkan pada pukul 10.00.