Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terus bergerak naik mencetak rekor baru pada tahun ini dengan menyentuh level US$1.330,03 per troy ons seiring melonjaknya permintaan dan spekulasi perlambatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Ariston Tjendra, Head of Research PT Monex Investindo Futures, mengatakan pelemahan indeks dolar AS yang menyentuh angka di bawah 80 membantu penguatan harga emas.
“Data-data AS di akhir pekan kemarin lebih buruk dibandingkan data-data yang dirilis di Zona Euro dan China,” katanya, Senin (17/2/2014).
Selain itu, lanjutnya, pasar masih berpendapat bahwa Bank Sentral AS masih akan menerapkan kebijakan pelonggaran moneter.
Harga emas masih bisa mempertahankan laju penguatannya sepanjang kisaran US$1.319-US$1.320 dan bisa bertahan dengan potensi penguatan ke area US$1.335.
“Namun potensi koreksi jangka pendek terlihat. Bila harga bergerak di bawah level support US$1.319-US$1.320, harga berpotensi melemah ke area US$1.310,” paparnya.
Harga emas untuk pengiriman dalam waktu dekat ini naik 0,9% ke US$1.330,03 per troy ons, atau tertinggi sejak 31 Oktober 2013 dan diperdagangkan di level US$1.326 di Singapura.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 10% di tengah melonjaknya permintaan emas koin dana batangan sebagai indikasi adanya perlambatan pemulihan ekonomi AS.
