Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Melemah Didorong Penurunan Permintaan India

Harga minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) diperkirakan masih akan melemah dalam beberapa waktu ke depan mengingat permintaan dari India akan melambat.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) diperkirakan masih akan melemah dalam beberapa waktu ke depan mengingat  permintaan dari India akan melambat.

Impor CPO India diperkirakan akan turun untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir, karena petani bersiap melakukan panen raya minyak sayur dalam tiga tahun terakhir.

Menurut data Bloomberg, pengiriman turun 26% menjadi 650.000 ton pada Januari dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu.

Adapun,  berdasarkan survei Bloomberg, volume impor minyak sayur, termasuk yang digunakan untuk industri, turun 17% menjadi 960.000 ton.

Penurunan impor dari India dikhawatirkan dapat mengganggu rally harga CPO dan dapat meningkatkan cadangan pasokan dari Indonesia dan Malaysia, yang merupakan produsen terbesar di dunia.

“India telah mengimpor CPO terlalu banyak sebelum pajak impor dinaikkan dan sekarang pembelian hanya moderat,”  kata Ashok Sethia, Direktur Eksekutif Sethia Oils Ltd., seperti dilansir Bloomberg (12/2/2014).

Dia mengatakan impor CPO akan menurun seiring meningkatnya pasokan, karena petani akan menjual cadangan lamanya dan bersiap menghadapi panen raya. Impor CPO sempat naik menjadi 1,07 juta ton pada Desember sebelum pajak dinaikkan dari 7,5% menjadi 10%.

Adapun, harga CPO untuk pengiriman April tidak terlalu banyak berubah yaitu pada level 2.612 ringgi Malaysia (US$786) per ton di Bursa Malaysia Derivatives pada pukul 11:17 waktu setempat.

Menurut Oil World, pusat penilitan yang berbasis di Hamburg, Jerman,  ekspor CPO dunia diperkirakan akan turun pertama kalinya sejak 16 tahun terakhir, melorot 2,3% menjadi 43,2 juta ton pada 2013-2014.

Lukman Leong, Kepala Riset PT Platon Niaga Berjangka, mengatakan harga komoditas masih akan bearish. Khusus untuk CPO, lanjutnya, harga komoditas tersebut akan sulit naik dalam jangka panjang.

“Alasannya karena memang permintaan turun seperti adanya panen raya di India,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper