Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan fluktuatif dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Kiswoyo Adi Joe, analis dari PT Investa Saran Mandiri mengatakan untuk jangka pendek, saham-saham bursa Indonesia diperkirakan masih gonjang-ganjing setelah pernyataan bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus (tapering off) sebesar US$10 miliar, dari US$75 miliar menjadi US$65 miliar.
“Perkiraan saya, saham kita masih gonjang-ganjing selama 1-2 bulan mendatang. Tapi, dari pengalaman tahun lalu, persiapan kita menghadapi isu tapering off pada tahun ini sudah lebih siap,” kata Kiswoyo kepada Bisnis, Sabtu (1/22/2014).
Pasar pun masih menunggu laporan keuangan tahun fiskal 2013 dari para emiten untuk melihat kinerja selama tahun lalu. Kebanyakan emiten akan meluncurkan laporan keuangan 2013 pada Maret atau sebelum habis triwulan pertama 2014.
“Banyak pelaku pasar yang masih menanti laporan keuangan emiten perbankan yang besar. Juga laporan keuangan emiten consumer besar seperti Unilever (UNVR) dan Indofood (ICBP),” ujar Kiswoyo.
Emiten perbankan besar yang dimaksudnya yakni yakni Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).