Bisnis.com, JAKARTA—Kontrak karet di bursa Tokyo mulai lesu akibat stok di China melonjak hingga level tertinggi dalam sembilan tahun sehingga mengisyaratkan melemahnya permintaan dari Jepang sebagai konsumen terbesar dunia.
Kontrak karet untuk pengiriman Juni di bursa Tokyo Commodity Exchange turun 1,2% menjadi 226,5 yen per kilogram (US$2.207 per metrik ton) sebelum diperdagangkan pukul 227,3 yen pukul 09.13 waktu setempat 07.13 WIB.
“Kekhawatiran muncul bahwa penurunan produksi industri China akan membuat permintaan terhadap komoditas karet ikut melemah,” ujar Takaki Shigemoto, analis pada JSC Corp. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (28/1/2014).
Dia menambahkan jumlah karet yang disimpan di gudang di China banyak, sehingga prospek permintaan dari negara itu lesu.
Harga karet di Tokyo turun 17% tahun ini meski kontrak di China merosot12%. Kontrak karet untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai diperdagangkan pada level terendah untuk kontrak paling aktif sejak Juli 2009.