Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat melemah dan kembali berada di atas Rp12.200 pe dolar AS, menyusul pasar yang tengah diliputi kekhawatiran bakal dilakukannya kebijakan mengurangi stimulus (tapering off) oleh bank sentral AS the Federal Reserve.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan sentimen pelemahan rupiah masih terjaga seiring dolar AS atas rupiahUSD/IDR terperangkap di dalam channel bullish, dan berada di atas moving average (MA) 50-100-200, dan naiknya indikator Stochastic.
“Rupiah kembali dibayangi oleh kekhawatiran berlanjutnya kebijakan tapering Federal Reserve menjelang pertemuan FOMC pada 28-29,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (27/1/2014).
Dia mengatakan kekhawatiran investor akan potensi gagal bayar (default) Argentina, dan memburuknya situasi politik di Thailand turut memberikan sentimen negatif.
Di lain pihak, tambahnya, investor juga cemas dengan tingginya inflasi, defisit current account, dan perlambatan ekonomi Indonesia.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. (27/1) | 12.245 |
Buka 27/1 | 12.180 |
24/1 | 12.181 |
23/1 | 12.165 |
22/1 | 12.143 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014