Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures memperkirakan musim dingin yang dialami Amerika Serikat akan memberikan harapan masih tingginya permintaan minyak mentah dunia.
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan kondisi di AS tersebut mengiringi kekhawatiran investor terkait prospek melimpahnya suplai minyak dunia, seiring pemerintah Libya berupaya menormalisasikan produksi minyaknya.
“Dinginnya musim dingin yang dialami di AS mungkin dapat memberikan harapan akan masih tangguhnya permintaan dari konsumen energi terbesar di dunia tersebut,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (7/1/2014).
Zulfirman mengatakan pada grafik harian, turunnya indikator MACD dapat menyediakan tekanan penurunan bagi minyak.
Sentimen cukup bearish seiring minyak kini diperdagangkan di bawah MA (Moving Average) 50-100-200.
“Meski demikian, waspadai aksi bargain-hunting pasca tajamnya kejatuhan dalam 5 sesi terakhir dan juga dengan indikator Stochastic yang berada di dalam area oversold,” kata Zulfirman.