Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet naik ke level tertinggi dalam 2 bulan lebih karena data kredit mengindikasikan permintaan komoditas itu di China akan meningkat.
China merupakan pembeli terbesar untuk komoditas yang sebagian besar dibuat untuk ban tersebut.
Kontrak untuk pengiriman Mei 2014 di Tokyo Commodity Exchange naik sekitar 1,1% ke 282,8 yen per kg atau US$2,76 per kg. Harga itu merupakan level tertinggi untuk kontrak perdagangan yang paling aktif sejak 24 September.
Harga berada pada titik 281,3 yen pada pukul 12.19 p.m. di Tokyo atau pukul 10.19 WIB (12/12/2013), mengurangi penurunan harga karet sepanjang tahun ini menjadi 7%.
Pinjaman baru untuk yuan pada akhir bulan lalu 624,6 miliar yuan (US$103 miliar), seperti dikatakan orang di Bank of China kemarin, membandingkan dengan 580 miliar yuan seperti dari perkiraan survei Bloomberg.
"Lebih tinggi dari yang diharapkan pinjaman di China menunjukkan bahwa permintaan otomatis dan permintaan ban akan terus meningkat," uar Naohiro Niimura di Market Risk Advisory, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (12/12/2013).
Impor karet alam dan latex naik ke rekor 270.000 ton pada November 2013, data dari Kepabeanan. Penjualan kendaraan penumpang naik 16% pada November, menurut Asosiasi Produsen Otomotif China.
Sementara itu, Thailand sebagai produsen dan eksportir karet terbesar di dunia, akan menghitung biaya pengapalan dari Januari setelah ada pembebasan selama 4 bulan menurut Office of Rubber Replanting Aid Fund.
Karet Thauland (FoB) tidak berubah pada US$2,57 per kg kemarin, menurut Institut Penelitian Karet Thailand.