Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok Gandum di Pasar Global Turun, Meski Panen Australia Naik

Australia menurunkan perkiraan ekspor gandumnya, meski panen petani lebih besar tetapi stok yang lebih rendah mengekang persediaan negeri terbesar ketiga dunia itu.

Bisnis.com, MELBOURNE - Australia menurunkan perkiraan ekspor gandumnya, meski panen petani lebih besar tetapi stok yang lebih rendah mengekang persediaan negeri terbesar ketiga dunia itu.

Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics and Sciences (ABARES) menyatakan ekspor setahun sejak 1 Juli hanya sekitar 18,6 juta metrik ton, lebih rendah dari diperkirakan pada September 19,2 juta ton dan angka di tahun sebelumnya 21,3 juta ton.

Harga di Pelabuhan Teluk AS untuk gandum hard-red winter, varietas yang paling banyak diekspor, mungkin di angka rata-rata US$315 per ton pada tahun ini dari angka perkiraan September US$305 dan angka 2012/2013 di rata-rata US$348 di tengah output gandum protein tinggi yang lebih rendah.

Gandum di Chicago anjlok 16% pada tahun ini karena panen yang lebih besar dari Australia hingga Kanada mendorong produksi global mencapai rekor. Harga pangan dunia pun turun 3,6% tahun ini, yang mana jagung merosot 37% dan kedelai terpangkas 4,7% seiring dengan output global tanaman tersebut mencapai puncak tertinggi sepanjang masa.

Grains Council International menyatakan persediaan gandum dan biji-bijian kasar seperti jagung diperkirakan akan naik ke level tertinggi 4 tahun dari 379 juta ton pada akhir 2013-2014.

“Meskipun produksi gandum diperkirakan meningkat, pasokan gandum yang tersedia untuk ekspor diperkirakan menurun karena carry-over rendah saham dari musim 2012-2013," kata ABARES, mengacu pada tanaman domestik.

Tekanan penurunan pada indicator harga dunia -- yang merupakan protein tinggi, gandum kelas giling - diharapkan akan melemah sampai batas tertentu oleh akibat penurunan produksi di beberapa negara penghasil utama.

Australia meningkatkan perkiraan panen pekan lalu untuk terbesar ketiga yang pernah terjadi karena tanaman yang lebih subur di Australia Barat. Produksi dapat mencapai 26,2 juta ton dari perkiraan pada bulan September 24,5 juta ton dan tahun sebelumnya 22,5 juta ton, kata ABARES 3 Desember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper