Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Tunas Pratama (SUPR) Bidik Omset 2014 Rp1,28 Triliun

Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. menargetkan omset pada 2014 melesat maksimal 60% atau sekitar Rp1,28 triliun, seiring rencana ekspansi organik dan anorganik tahun depan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. menargetkan omset pada 2014 melesat maksimal 60% atau sekitar Rp1,28 triliun, seiring rencana ekspansi organik dan anorganik tahun depan.

Direktur Utama Solusi Tunas Nobel Tanihaha optimistis pendapatan perseroan bisa tumbuh 50% hingga 60% sampai akhir 2013. Untuk tahun depan, pertumbuhan omsset ditargetkan pada level yang sama.

“Tahun ini kemungkinan pendapatan tumbuh 50% sampai 60%, bisa lebih dari Rp800 miliar. Tahun depan pertumbuhannya relatif sama,” ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Senin(9/12/2013).

Berdasarkan perhitungan Bisnis sesuai perkiraan Solusi Tunas, pendapatan sepanjang 2013 bisa mencapai Rp794,1 miliar hingga Rp847,4 miliar atau meningkat 50%-60% dari perolehan tahun lalu yang hanya Rp529,4 miliar.

Dengan estimasi pendapatan tahun ini minimal Rp800 miliar, maka tahun depan perseroan bisa meraup pendapatan sekitar Rp1,2 triliun sampai Rp1,28 triliun.

Pertumbuhan omset salah satunya akan ditopang oleh ekspansi organik yakni pembangunan sekitar 800 menara telekomunikasi baru. Selain itu, ekspansi anorganik berupa akuisisi 200 menara telekomunikasi independen. Totalnya, Solusi Tunas akan memiliki 1.000 menara tambahan tahun depan.

“Ekspansi anorganik sedang dalam proses, belum bisa disclouse, kemungkinan kuartal kedua 2014 akuisisi selesai,” ucapnya.

Untuk itu, perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp1,5 triliun yang berasal dari sisa pinjaman sindikasi perseroan senilai US$100 juta atau setara Rp1,2 triliun dan sisanya dana internal. Perseroan juga membuka peluang ekspansi lain dan akan mencari pendanaan baru jika diperlukan.

“Intinya pertumbuhan pendapatan kami ditopang empat hal, ekspansi organik, anorganik, kolokasi, dan microcell,” tuturnya.

Dia menanggapi fenomena konsolidasi operator telekomunikasi yang juga menimbulkan efek konsolidasi menara tidak akan menekan kinerja perseroan tahun depan.

Pada tahun ini, perseroan menambah 1.000 menara telekomunikasi, terdiri dari pembangunan 500 menara dan separuh lain mengakuisisi menara independen.

Meski margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) diperkirakan berada di level 83%, namun Nobel enggan memastikan persentase pertumbuhan laba bersih sampai akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper