Bisnis.com, JAKARTA – Harga gandum diprediksi bakal membukukan penurunan harga mingguan pertama sejak awal November. Hal ini dipicu oleh lonjakan panen di Kanada dan Australia di tengah permintaan AS yang menurun.
Kontrak gandum untuk pengiriman Maret tercatat naik tipis 0,35% menjadi US$6,54 per bushel di Chicago Board of Trade hari ini, Jumat (6/12/2013) jam 18:14 WIB. Sepanjang pekan ini gandum turun 2,4%.
Sepanjang 2013 harga gandum turun 16% pascapernyataan Pemerintah AS bahwa panen Kanada dan Rusia meningkat dan mengerek pasokan global. Adapun eksortasi gandum AS tercatat turun 59% menjadi 229.176 ton pada pekan terakhir November.
Data dari Departemen Pertanian AS menunjukkan angka tersebut turun dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang tercatat berada pada posisi 562.216 ton.
Sementara itu panen di Kanada diprediksi mencapai 37,5 juta ton, naik dari prediksi pada September sebesar 33 juta ton atau 38% lebih tinggi dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Adapun Australia turut menaikkan estimasi panennya menjadi terbesar ketiga sepanjang sejarah.
Sebuah survei yang digelar Bloomberg menunjukkan pasokan global bisa mencapai 179,98 juta ton sebelum masa panen gandum di belahan bumi bagian utara. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi sebelumnya sebesar 178,48 juta ton pada November.