Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Ekspor Karet & Harga CPO Melejit, Saham Perkebunan Layak Dikoleksi

Lonjakan harga karet dan minyak sawit atau CPO (crude palm oil) membuat ekspor kedua komoditas itu melonjak selama Oktober 2013. Kinerja keuangan emiten perkebunan akan berkilau selama kuartal IV/2013.

Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan harga karet dan minyak sawit atau CPO (crude palm oil) membuat ekspor kedua komoditas itu melonjak selama Oktober 2013.

Jadi tidak berlebihan kalau kita berharap kinerja keuangan emiten perkebunan ‘kinclong’ atau berkilau selama kuartal IV/2013.

Ekspor Karet dan Minyak nabati/hewan September –Oktober 2013

Komoditas

September

Oktober

%

Lemak dan minyak hewan/nabati

 US$1.593,0 juta

US$1.577,4 juta

-0,98%

Karet dan barang dari karet

US$732,8 juta

US$803,7 juta

+9,68%

Sumber: BPS

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dibandingkan September, ekspor karet selama Oktober tahun ini naik 9,68% atau US$70,9 juta (Rp848,7 miliar) menjadi US$803,7 juta.

Sementara itu lonjakan harga kopra dan CPO mampu menyelematkan komoditas Lemak dan minyak hewan/nabati dari penurunan yang lebih dalam.Eskpor kelompok komoditas itu turun tipis 0,98% ke level US$1.577,4 juta.

BPS mencatat harga kopra dan CPO mengalami kenaikan yang signifikan. Harga kopra naik 1,38% dari US$654 per ton menjadi US$663 per ton. Sementara itu, harga CPO naik 4,76% dari US$820 per ton ke US$859 per ton.

Untuk itu, tidaklah berlebihan kalau kita berharap kinerja 14 emiten perkebunan akan berkilau selama kuartal IV/2013.

Emiten perkebunan yang tercatata di Bursa Efek Indonesia adalah AALI ( Astra Agro Lestari), ANJT (Austindo Nusantara Jaya), BWPT (BW Plantation), DNSG (Dharma Satya Nusantara), GZCO (Gozco Plantation), JAWA (Jaya Agra Wattie), LSIP (PP London Sumatra Indonesia), MAGP (Multi Agro Gemilang Plantation), PALM (Provident Agro), SGRO (Sampoerna Agro), SIMP (Salim Ivomas Pratama), SMAR (Sinar Mas Agro Resources and Tecnology), TBLA (Tunas Baru Lampung), dan UNSP (Bakrie Sumatera Plantation).

Dengan kata  lain, 14 saham perkebunan itu layak dikoleksi untuk mengharapkan gain atau setidaknya didiven dari kinerja keuangan kuartal IV mereka.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper