Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) terus bergerak naik sejak awal perdagangan hari ini, bahkan menjadi penopang utama penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi I.
Kepala Riset MNC Securities Reza Nugraha mengatakan penguatan saham TLKM hari ini disebabkan oleh sudah cukup rendah dengan fundamental kinerja yang bagus. Prospek pertumbuhan bisnis perseroan juga masih cerah, sehingga menarik investor untuk mengkoleksi saham tersebut.
“Harga sahamnya sudah murah dibandingkan dengan harga rata-rata bulanan di Rp2.200 per saham. Saat ini, dengan indeks yang sudah tertekan, investor mulai kembali memburu saham-saham bluechip yang memiliki potensi bisnis besar dengan harga yang murah,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/11/2013).
Berdasarkan pantauan Bisnis, saham TLKM dibuka naik 2,47% ke level Rp2.075 per saham. Dan pada pukul 14.07 WIB, harga saham juga berada pada Rp2.075 per dolar AS dan menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp 209,16 triliun.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran Rp2.075-Rp2.125. Jika dilihat pergerakan sejak awal tahun ini (year to date), saham TLKM tercatat sudah naik 15,26%.
Sepanjang tahun ini saham BUMN telekomunikasi itu sempat menyentuh level tertinggi Rp 12.400 pada 29 Mei 2013. Namun, perseroan juga diketahui telah melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) 1:5, dan mulai menggunakan nilai nominal baru pada 2 September 2013.
Setelah stock split, saham TLKM sempat menyentuh level Rp2.375 untuk level tertinggi pada 19 September 2013 dan Rp1.990 untuk level terendah pada 6 September 2013.
Dan, berdasarkan kurva RSI (14), saham TLKM berada pada titik 36,11 dari skala 25-75, sehingga saham TLKM sudah mendekati batas bawah atau cukup murah.