Bisnis.com, JAKARTA—PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) yang dikenal dengan proyek Metland Menteng memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada 2014 mencapai 20% atau senilai Rp1,32 triliun.
“Ya kami sih optimistis tahun depan pertumbuhan perseroan bisa di kisaran 10% hingga 20%. Karena ada beberapa proyek yang diluncurkan tahun depan,” ujar Direktur Utama Metropolitan Land Nanda Widya, seusai acara penghargaan 50 Perusahaan Publik Terbaik Indonesia oleh Forbes di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Dia memaparkan, mega proyek perseroan bernama Metland West City rencananya bakal mulai diluncurkan tahun depan. Adapun pihaknya bakal lebih menggenjot sektor kawasan komersial dalam proyek tersebut.
“Kita juga masih cari partner untuk lahan komersial tersebut. Ada beberapa perusahaan developer dari Jepang, Thailand dan Singapura yang sedang dijajaki,” jelas Nanda.
Nanda mengungkapkan, salah satu perusahaan properti yang sedang dalam penjajakan adalah PT Marimo Property dari Jepang. Dia menjelaskan nantinya kepemilikan Metropolitan Land dalam kerja sama tersebut bakal di atas 50%.
“Mega proyek tersebut nilainya lebih dari Rp10 triliun di lahan seluas 60 hektare. Adapun harga jual mencapai Rp15 juta per m2,” papar Nanda.
Namun Nanda menerangkan, sejatinya megaproyek tersebut adalah proyek jangka panjang yang bisa mencapai jangka lebih dari 10 tahun. Sementara ketika ditanya mengapa fokus ke lahan komersil, Nanda menjawab itu lebih ke pengembangan strategis perusahaan.
“Kita fokus ke lahan komersial dulu soalnya di sekeliling area tersebut sudah banyak residensial dari pengembang lain,” ucapnya.
Sewaktu disinggung perihal pendanaan ekspansi tersebut, Nanda menyatakan hal itu tergantung kebijakan kerja sama kelak. Namun dirinya lebih memilih pendanaan dari perbankan.
“Kalau right issue kayaknya enggak dulu deh, kami lebih memilih ke perbankan saat ini,” kata Nanda.
Sementara terkait lahan kosong atau landbank perseroan, dia merinci saat ini perusahaan memiliki lebih dari 700 hektare di 10 lokasi. Adapun landbank yang baru mereka dapatkan berada di Karawang, Jawa Barat.
“Yang di Karawang ada 108 hektare, dan kami baru saja mendapat izin pembebasan lahan,” imbuh Nanda.
Lebih lanjut, Metropolitan Land mencatat laba Rp165,16 miliar hingga kuartal III tahun ini, meningkat 25,9% dari periode sama tahun lalu. Penaikan laba tersebut didorong pertumbuhan penjualan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada kuartal III 2013, pendapatan usaha perseroan tercatat Rp599,9 miliar, naik 24,3% dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar Rp482,7 miliar.
Pendapatan usaha ini sebagian besar berasal dari penjualan properti, seperti residensial dan apartemen dan office strata title M-GOLD Tower sebesar Rp424 miliar atau 70,7%. Sisanya berasal dari penyewaan properti komersial, yakni mal, hotel, dan lain-lain sebesar Rp175,9 miliar atau setara 29,3%.