Bisnis.com, JAKARTA—Produsen timah pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) melalui anak usahanya PT Timah Investasi Mineral, akan meningkatkan kepemilikan saham menjadi 80% pada kuasa pertambangan batu bara di Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Bahkan, perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp420 miliar dalam upaya peningkatan kepemilikan saham di pertambangan itu.
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho mengatakan saat ini Timah Investasi Mineral sudah mengakuisi 10% saham pada perusahaan tambang batu bara itu yang direalisasikan semester II tahun ini.
“Kemungkinan akan ditingkatkan menjadi 80%. Realisasinya diharapkansecepat mungkin, bisa tahun depan,” katanya, Minggu (24/11/2013).
Di samping itu, saat ini perseroan sedang mempelajari peningkatan infrastrukur dan melakukan kaji tuntas untuk mengakuisisi beberapa perusahaan di sekitarnya.
Dana akuisisi tersebut telah disiapkan perseroan yang berasal dari kas internal. Perusahaan yang berbasis di Bangka Belitung (Babel) itu memiliki dana cadangan (free cash) sebesar Rp771,2 miliar per 30 September 2013.
Selain itu, Timah juga memiliki utang cadangan (standby loan) dari bank asing dan lokal senilai Rp3 triliun yang bisa diambil sewaktu-waktu bila diperlukan.
Saat ini, ujar Agung, perseroan telah membuat tim khusus untuk menuntaskan rencana peningkatan kepemilikan tersebut.
Setelah mengakuisisi kuasa pertambangan di daerah tersebut, Timah telah siap melakukan pengembangan usaha dengan menyiapkan sejumlah strategi bisnis.
Menurutnya, banyak perusahaan tambang yang hendak menjual asetnya di tengah gejolak harga komoditas selama ini.
Kondisi tersebut dimanfaatkan Timah dengan mengambilalih pertambangan-pertambangan yang ingin dijual oleh pemiliknya.
Hal itu sejalan dengan rencana perseroan untuk menggenjot pendapatan dan laba bersih.
“Sekarang kan banyak tambang batubara yang dijual di sejumlah daerah karena banyak faktor. Kami mencari lokasi yang kira-kira tepat dengan rencana bisnis kami,” tuturnya. (ra)