Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melejit ke level tertinggi selama hampir tujuh pekan setelah jumlah warga Amerika Serikat yang meminta tunjangan pengangguran lebih sedikit dari perkiraan sehingga mendorong optimisme ekonomi akan segera membaik.
Kontrak minyak menguat 1,7% setelah Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan tunjangan pengangguran turun jadi 323.000 pekan lalu atau yang paling sedikit sejak 28 September. Sebanyak 47 ekonomi rata-rata memperkirakan sebanyak 335.000.
Sedangkan permintaan terhadap bahan bakar minyak selama empat pekan mencapai level tertinggi dalam lima tahun atau 20,3 juta barel per hari pekan lalu, menurut Badan Informasi energi yang dikelouarkan kemarin.
"Setiap perbaikan dalam kinerja tenaga kerja akan memicu peningkatan permintaan terhadap komoditas minyak,” ujar Michael Wittner, kepala riset minyak pada Societe Generale SA sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (22/11/2013).
Dia menambahkan laporan dari badan tersebut menunjukkan konsumsi atas komoditas itu meningkat.
WTI untuk pengiriman Januari naik US$1,59 menjadi US$95,44 per barel di bursa New York Mercantile Exchange atau pembayaran tertinggi sejak 31 Oktober. Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 9,4% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent untuk pembayaran Januari naik US$2,02 atau 1,9% hingga ditutup pada posisi US$110,08 per barel di bursa London. Selisih harga minyak acuan Eropa tersebut mencapai US$14,64 terhadap WTI meski kemarin hanya US$14,21.