Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun dari level tertinggi dalam enam pekan setelah cadangan bahan bakar bensin dan solar meningkat di luar perkiraan pekan lalu seiring peningkatan produksi kilang minyak.
Harga minyak mentah turun 1,1%. Badan Informasi Energi AS menyatakan stok bahan bakar melonjak sekitar tiga kali dari perkiraan atau naik ke level tertinggi sejak Januari. Peningkatan itu berkontribusi pada penurunan tertinggi jumlah stok dalam waktu hampir satu tahun.
“Tingkat produksi tidak menggembirakan,” ujar Bill O’Grady, chief market strategist pada Confluence Investment Management.
Dia menambahkan akan terjadi penurunan dalam jumlah besar atas stok minyak mentah.
WTI untuk pengiriman Januari turun US$1,07 menjadi US$97,44 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Penurunan itu merupakan yang terbesar sejak 27 November. Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 24% di atas rata-rata 100 hari pada pukul 16.03 waktu stempat atau pukul 03.03 WIB.
Brent untuk pembayaran Januari turun 32 sen atau 0,3% dan berakhir pada posisi US$109,70 per barel di bursa London ICE Futures Europe. Sedangkan volume kontrak tercatat 5,4% di bawah rata-rata 100 hari.
Selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI mencapai US$12,26. Sebelumnya selisih tersebut tercatat US$10,87.