Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Eropa berjatuhan dan nilai tukar mata uang di negara berkembang pun melemah terhadap dolar AS.
Hal itu terjadi seiring data manufaktur China yang meleset dari estimasi dan the Federal Reserve yang memberi sinyal pemangkasan stimulus mungkin akan terjadi dalam beberapa bulan kedepan.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,7% menjelang pembukaan perdagangan Kamis (21/11/2013) pukul 08.11 waktu London atau pukul 14.11 WIB.
“Kekhawatiran soal pemangkasan stimulus oleh The Fed membuat khawatir pasar dan kekurangan likuiditas. Dan data indeks manufaktur juga tidak membantu,” ujar Tang Yonggang, Analis Hongyuan Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.
Data manufakur China melemah untuk pertama kalinya dalam 4 bulan, membatasi pemulihan ekonomi. Saham-saham di Hong Kong jatuh ke level terdalam selama 8 bulan, indeks Jepang Topix naik 1%, setelah yen menyentuh level terendah sejak 19 Juli, yakni 100,85 per dolar AS.