Bisnis.com, JAKARTA– Harga gandum anjlok ke titik terendah dalam 5 pekan yang dipicu spekulasi ekspor India yang bakal meningkat. India adalah negara penghasil gandum terbesar di dunia.
Menteri Pangan India K.V. Thomas, seperti dirilis dari Bloomberg hari ini, Jumat (1/11), menyatakan Kabinet India telah menyetujui pemotongan harga jual dari US$300 menjadi US$260 per ton. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pasokan yang melonjak 2 kali lipat dibandingkan dengan kebutuhan normal.
Persediaan gandum India tercatat mencapai 36,1 juta ton pada awal bulan ini. Adapun kontrak gandum di Chicago membukukan penurunan sebesar 14% sepanjang 2013. Departemen Pertanian Amerika Serikat memprediksi produksi gandum global kan naik 8,2% dengan AS sebagai eksportir terbesarnya.
Presiden A/C Trading Co. di Fowler Indiana Jim Gerlach mengatakan, dengan penjualan India tersebut. Harga akan mekin tertekan. “Pasokan gandum global akan tercukupi,” katanya seperti dikutip dari Bloomberg.
Kontrak gandum untuk pengiriman Desember tercatat turun 1,1% dan ditutup pada US$6,675 per bushel di Chicago Board on Trade dini hari tadi. Sebelumnya, gandum sempat diperdagangkan pada level US$6,67, terendah sejak 25 September. Sepanjang Oktober, kontrak tersebut turun 1,6% setelah menuai kenaikan sebesar 3,7% pada September.
Harga komoditas ini juga anjlok karena pengaruh spekulasi guyuran hujan pekan ini yang diprediksi bisa meningkatkan volume panen AS.