Bisnis.com, JAKARTA—PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) akan segera membuka beberapa kontrak baru yang meliputi komoditas agrikultur.
Menurut Direktur PT BBJ, Bihar Sakti Wibowo, kontrak tersebut meliputi komoditas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), kedelai, karet, dan kopi. Seluruh kontrak tersebut diperkirakan akan berjalan mulai tahun depan.
“Bisa, kuartal pertama kayaknya sudah bisa jalan,” kata Bihar saat diwawancarai Bisnis, Kamis (17/10/2013) di sel-sela Konferensi Pengembangan Industri Minyak Sawit.
Rincian kontrak tersebut, menurut Bihar, adalah kontrak fisik CPO dan kontrak berjangka kedelai sedangkan untuk komoditas kopi dan karet akan ada 2 jenis kontrak, baik berjangka maupun fisik.
Dia menambahkan, sebelumnya BBJ sudah memiliki kontrak fisik CPO dengan nilai per lot sebesar 500 ton. Jumlah itu, kata Bihar, dipandang terlalu besar oleh sejumlah perusahaan kelapa sawit sehingga menghambat mereka untuk masuk ke dalam mekanisme perdagangan bursa.
Untuk mengakomodasi hal tersebut, BBJ tengah merumuskan tonase yang lebih kecil dengan kisaran di bawah 100 ton sehingga bisa merangkul produsen kelapa sawit lebih banyak.
Untuk kontrak lainnya, Bihar memaparkan, sudah ada puluhan peminat yang tertarik menjadi anggota, baik sebagai penjual maupun pembeli. Namun demikian, dia belum bisa menyebutkan jumlah pastinya.