Bisnis.com, JAKARTA - Kongres Amerika Serikat baru saja menyepakati untuk mencabut shutdwon pemerintah dan setuju meningkatkan batas utang, lalu bagaimana dampak terhadap pergerakan bursa saham terutama indeks harga saham gabungan (IHSG)?
Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada menilai kesepakatan tersebut menambah sentimen positif terhadap bursa Indonesia.
“Kalau secara teknikal, sebenarnya IHSG berpotensi melemah hari ini. Tetapi dengan adanya sentimen positif dari AS maka mematahkan prediksi pelemahan dan mendapat momentum untuk kembali menguat di hari ini,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/10/2013).
Jika dilihat dari volume transaksi, lanjut dia, investor asing memang masih mencatatkan net sell, tetapi jumlahnya tidak sebesar kemarin. Dengan adanya sentimen positif tersebut juga bisa membawa investor untuk kembali ke pasar modal.
“Kesepakatan itu menjadi sentimen positif karena AS terhindar dari ancaman resesi dan penurunan rating, sehingga dalam jangka pendek ekonomi AS bisa lebih aman,” jelasnya.
Dia juga mengatakan kenaikan IHSG tentu akan dibayangi oleh aksi profit taking. Tetapi, dia melihat IHSG sudah masuk dalam tren kenaikan jangka pendek.
“Jadi, kita berharap kalaupun ada aksi profit taking tidak terlalu besar, sehingga tidak merusak tren kenaikan IHSG yang sudah masuk untuk jangka pendek,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, IHSG telah menguat pada awal perdagangan. Pagi ini, indeks dibuka naik 0,73% ke 4.525,15. Pada pukul 10.50 WIB, indeks naik 0,6% ke 4.519. Bahkan pada pukul 09.02 WIB, indeks sempat sentuh level tertingginya di 4.549,49.