Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Rabu, karena sedikit kemajuan yang dibuat dalam mengakhiri penutupan sebagian kegiatan atau "shutdown" pemerintah AS yang telah memicu kekhawatiran gagal bayar utang, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun tiga sen menjadi US$103,46 dalam perdagangan sore, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk November turun 11 sen menjadi US$110,05.
"Ada sedikit perubahan fokus di sektor minyak AS karena kebuntuan anggaran terus memberikan tekanan pada harga," Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura mengatakan kepada AFP, yang dikutip Antara.
Dengan penutupan sebagian kegiatan pemerintah AS memasuki hari kesembilan, Presiden Barack Obama pada Selasa mengatakan, ia tidak akan menyerah pada tuntutan dari Partai Republik untuk melakukan amandemen undang-undang kesehatan sebelum mereka menyetujui anggaran baru dan meningkatkan batas pinjaman negara.
Namun, ia mengatakan, ia akan menerima kesepakatan jangka pendek untuk meningkatkan pagu utang dan membuka kembali kegiatan pemerintah -- sebuah langkah yang secara efektif akan menunda krisis untuk beberapa minggu.
Kegagalan untuk menaikkan pagu utang pada batas waktu 17 Oktober akan berarti pemerintah tidak mampu membayar tagihan atau membayar utang-utangnya, menyebabkan gagal bayar (default) yang analis telah peringatkan bisa mengirim perekonomian dunia kembali ke dalam resesi.
Meskipun ada komentar Obama, Chua mengatakan "investor masih menyadari bahwa resolusi masih tergantung pada Dewan (Perwakilan Rakyat), yang tetap mengalami kebuntuan".
Dealer akan memperhatikan laporan mingguan persediaan minyak AS yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat, dengan harapan stok akan naik 1,4 juta barel, menurut survei oleh Dow Jones Newswires.
Harga Minyak di Perdagangan Asia Turun
Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Rabu, karena sedikit kemajuan yang dibuat dalam mengakhiri penutupan sebagian kegiatan atau "shutdown" pemerintah AS yang telah memicu kekhawatiran gagal bayar utang, kata para analis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

16 jam yang lalu
Goyahnya Pabrik di Kawasan Asia oleh Tarif Trump

18 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

22 menit yang lalu
Mitra Adiperkasa (MAPI) Raih Laba Bersih Rp567 Miliar Kuartal I/2025
1 jam yang lalu
Harga Emas Antam 3 Mei Turun Lagi, Jadi Rp1,9 Juta per Gram
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
