Bisnis.com, JAKARTA - Meski rerata transaksi harian mengalami penyusutan pada kuartal ketiga, Bursa Efek Indonesia tetap percaya diri dengan menaikkan target dari Rp5,5 Triliun menjadi Rp6,6 triliun sampai akhir tahun ini.
Berdasarkan data BEI, rerata perdagangan harian saham pada kuartal III/2013 tercatat hanya Rp5,96 triliun. Nilai itu jauh lebih rendah dibandingkan rerata transaksi harian pada kuartal pertama dan kedua tahun ini yang masing-masing sebesar Rp6,27 triliun dan Rp7,68 triliun.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengklaim secara historis periode Juli sampai September biasanya mengalami penurunan transaksi karena musim liburan para pengelola investasi (fund manager). Namun penurunan transaksi diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
“Juli sampai September biasanya low season, investor banyak libur jadi trading berkurang,” katanya Rabu (9/10/2013).
Dia membantah kondisi ekonomi global mempengaruhi transaksi saham secara signifikan, melainkan hanya memberi sentimen negatif sesaat. Lagipula, isu pengurangan stimulus moneter sudah cukup lama sehingga investor dinilai tidak bisa hanya terus menunggu solusi.
“Investor sudah mulai bosan dengan isu tapering jadi mereka harus move on. Saya yakin rerata perdagangan akan lebih tinggi dari apa yang dianggarkan,” tuturnya.
Dia memperkirakan transaksi saham harian pada kuartal terakhir, terutama Oktober dan November akan kembali normal bahkan cenderung meningkat seiring berakhirnya musim liburan para fund manager.
Sebelumnya, BEI mengumumkan target rerata transaksi harian saham bisa sebesar Rp5,5 triliun pada akhir 2013, atau meningkat 18,2% dari rerata transaksi 2012 yang senilai Rp4,5 triliun.