Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), anak usaha Grup Bakrie, mengembalikan pinjaman senilai US$1,3 miliar kepada China Investment Corporation (CIC) dalam bentuk penukaran (swap) kepemilikan saham di empat anak usaha BUMI.
Penukaran utang ke kepemilikan saham tersebut tertuang dalam perjanjian penyelesaian sisa utang BUMI kepada CIC.
Poin pertama menyebut sebagian dari jumlah utang ditukar dengan kepemilikan saham BUMI sebesar 42% di PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dan 19% kepemilikan saham BUMI di PT Kaltim Prima Coal.
Utang juga ditukar dengan 19% kepemilikan saham BUMI di Indocoal Resources (Cayman) Ltd. dan 19% kepemilikan saham BUMI di PT Indocoal Kaltim Resources. Sisanya, BUMI akan mengeluarkan saham baru (rights issue) senilai US$150 juta.
Poin kedua menyebutkan pinjaman dua tahap yang diterima BUMI dengan jumlah pokok gabungan US$1,3 miliar dan jatuh tempo akhir 2014 dan 2015 akan diselesaikan.
Adapun, poin ketiga yakni jumlah sisa utang akan dikonversi menjadi pinjaman berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga yang kompetitif di pasaran.
BUMI berencana menyelesaikan transaksi penyelesaian pinjaman pada akhir tahun ini. Lewat perjanjian penyelesaian pinjaman, perseroan berharap dapat membuka nilai dan mempercepat pertumbuhan aset sumber daya BUMI serta mengurangi utang.
Penyelesaian pinjaman ini pun diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan dan keuangan serta membuka peluang pendanaan yang menguntungkan di masa depan.
"BUMI percaya bahwa penyelesaian sisa utang akan mengembalikan dan meningkatkan nilai perusahaan dan para pemangku kepentingan," tulis BUMI dalam siaran pers, Rabu (9/10/2013).
BUMI mengantongi pinjaman tersebut untuk membayar saldo utang akibat akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti, dan PT Pendopo Energi Batubara.
Pinjaman tersebut juga dipakai untuk membayar utang-utang kelompok usaha, sisa pinjaman untuk modal kerja, dan keperluan operasional umum perseroan.
Fasilitas pinjaman, antara lain dijamin atas saham-saham di PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal Kalsel Resources, dan PT IndoCoal Kaltim Resources.