Bisnis.com, NEW YORK – Kebuntuan di parlemen terkait upaya memperpanjang batas utang negara guna menghindari default membuat saham di bursa AS mengalami penurunan mingguan sejak Agustus untuk Index Standard & Poor 500.
Bank of America Corp dan Wells Fargo & Co ( WFC ) mengalami penurunan di antara bank masing-masing tergelincir 1,1%. Alcoa Inc , yang dijadwalkan akan merilis hasil kuartal ketiga besok, kehilangan 1,2%. International Business Machines Corp turun 1% karena Barclays Plc menyarankan investor untuk pare kepemilikan.
Index S & P 500 jatuh 0,7% menjadi 1,678.70 pada 10:05 di New York . Indeks Dow Jones Industrial Average turun 121,18 poin , atau 0,8%, ke 14,951.40 . Perdagangan di S & P 500 saham mencapai 13% di bawah rata-rata satu bulan selama ini dalam sehari.
"Setiap hari yang berlalu membuat potensi kesalahan kebijakan menjadi yang jauh lebih besar," kata Darren Bagwell, Direktur Penelitian di Thrivent Asset Management di Minneapolis , dalam sebuah wawancara telepon . Perusahaannya mengawasi sekitar US$$82 miliar. "Salah satu ironi yang dimiliki pasar adalah bahwa hal itu tidak memberikan jenis tekanan kepada Washington seperti yang kami punya beberapa tahun yang lalu."
Juru bicara John Boehner mengatakan dalam sebuah wawancara di ABC " This Week " bahwa DPR tidak bisa melewati peningkatan pagu utang tanpa adanya kemasan dengan ketentuan lainnya. Boehner mengatakan negara itu bisa default jika Presiden Barack Obama tidak bernegosiasi. Pemerintahan Obama telah mengatakan tidak akan bernegosiasi atas dana pemerintah atau menaikkan plafon utang, dengan alasan bahwa itu adalah bagian dari fungsi dasar Kongres dan tidak boleh digunakan sebagai titik leverage.